BANGKA BARAT

Blog ini merupakan salah satu dari sekian banyak blog yang menulis tentang bangka barat, harapan penulis semakin banyak yang mengulas semakin terbuka jalan untuk mengungkapkan secara detail historisitas daerah-daerah di Bangka Barat. Kabupaten Bangka Barat meliputi lima kecamatan yakni ; MUNTOK, JEBUS, SIMPANG TERITIP, KELAPA, DAN TEMPILANG. Menurut data pemprov Babel 2007, jumlah penduduk di Kab. Bangka Barat jika digolongkan dari kelompok umur penduduk laki-laki dari usia 0-14 berjumlah 21.159 jiwa, usia 15-64 berjumlah 52.578 jiwa, usia 65 ke atas berjumlah 2.305 jiwa, jadi total penduduk laki-laki di Bangka Barat berjumlah 76.042 jiwa. Sedangkan Penduduk Perempuan dari usia 0-14 berjumlah 20.709 jiwa, usia 15-64 berjumlah 47.949 jiwa, usia 65 keatas berjumlah 3. 155 Jiwa, jadi total berjumlah 71.813 jiwa.

Monday, May 25, 2009

KECAMATAN MUNTOK

Kotaku yang indah, yang penuh sejarah...


Dalam rangka menelusuri hari jadi Kota Muntok, Tim Lembaga Adat bersama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka Barat tanggal 19 hingga 20 Mei, melakukan rangkaian kunjungan ke sejumlah tempat bersejarah di Palembang sekaligus mengadakan pertemuan dengan instansi dan budayawan. Penggalian data tersebut sekaligus untuk mencocokkan terhadap data awal untuk selanjutnya diseminarkan.

Sejumlah tempat tujuan yang menjadi sasaran kedatangan rombongan mulai dari Museum Sultan Mahmud Badarudin II yang memerintah sejak 1803 beserta kawasan pemakamannya, makam Imam Syayid Idrus Al Idrus, sesepuh yang pertama mengajarkan agama Islam sejak nama Kesultanan Palembang berubah menjadi Kesultanan Palembang Darussalam.

"Dari sejarah Mentok Palembang sangat dekat termasuk hubungan pemerintahannya. Penelusuran hari jadi yag sulit tanggal dan hari. Mungkin untuk penentuan tanggal harus ada keputusan kolonial, harus obyektif dan tidak terpengaruh suhu politik," ujar Budayawan Sumatera Selatan, Djohan Hanafiah yang ikut menjamu rombongan kemarin.

Di lokasi pemakaman Imam Syayid Idrus Al Idrus kemarin juga disejajarkan makam Sultan Mahmud Badaruddin I Joyo Wikrama beserta keluarga yang memerintah 1136 H1171 H atau 1724 M1758 M. Hingga akhir lawatan tim ke makam Gede Ing Suro tempat dimakamkannya Gubernur Tan Bongtu Alang Abbdullah, gubernur keturunan China yang masuk Islam yang memerintah 923 M hingga 110 H yang bergelar Naga Kuning.

Di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II inilah ditemukan sejumlah buktibukti penuntun sejarah mulai dari koleksi foto Prasasti Kedukan Bukit yang merupakan prasasti tertua yang ditemukan Batenburg pada tahun 1920 yag berhuruf Pallawa dan Berbahasa Melayu Kuno. Prasasti ini merupakan prasasti tertua masa Sriwijaya dengan angka tahun 604 Saka atau 682 Masehi. Isi Prasasti ini menyebutkan perjalanan Dapunta Hyang bersama balatentaranya untuk mendirikan Wanua agar Sriwijaya menang, makmur senantiasa. Masih di Museum ini juga ditemukan prasasti Talang Tuwo dan Prasasti Bom Baru.

"Tujuan kita berkunjung ketempat tersebut untuk menelusuri, menggali kapan hari jadi Kota Muntok ini. Menindaklanjuti rapat ?!kerja kita yang di Wisma Ranggam. Tapi Alhamdullillah pertemuan kita dengan Kepala Dinas Kota Palembang beserta Ketua Adat provinsi Sumatera Selatan untuk menelusuri hari jadi Kota Muntok sudah mencapai taraf 90 persen. Dan untuk menyatukan persepsi akan ada tindak lanjutnya untuk ditindaklanjuti di tingkat Kabupaten Bangka Barat. Selanjutnya nanti akan ada seminar. Dari seminar itulah pembicaraan dari Palembang akan hadir," ujar Ketua Adat Kabupaten Bangka Barat, H Achmad Sahbudin, kepada harian ini, Kamis, (21/5).

Ikut juga rombongan tim adat Bangka Barat kemarin, Sopian Sohaba, tokoh adat sekaligus tokoh gasing Muntok, Malik Gaya serta sejumlah pengurus .h)Sebelum menelusuri tempattempat bersejarah rombongan sebelumnya diterima oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Baharudin Ali beserta staf serta Budayawan Palembang, Djohan Hanafiah.

Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Choirul Amri Rani yang turut dalam rombongan kemarin mengatakan, penelurusan jejak hari jadi Kota Muntok salah satu agenda Dinas Pariwisata Bangka Barat bahkan agenda ini kata Amri sudah direncanakan saat dirinya masih menjabat sebagai Kepala ?Bappeda Bangka Barat.(udy)

sumber: bangka pos cetak



Kecamatan Muntok terdiri dari 4 Kelurahan / Desa, 1. BELO LAUT 2. AIR BELO 3. AIR LIMAU 4. AIR PUTIH
dan 3 Kelurahan kecil seperti 1. TANJUNG, 2. SUNGAI BARU, 3. SUNGAI DAENG

Kota kecil, penuh tempat bersejarah, tempat di mana para pendatang dari pelosok tanah air berlabuh, bugis, palembang, jawa, sunda, dan daerah-daerah lainnya, Ada beberapa tempat bersejarah peninggalan PROKLAMATOR SOEKARNO-HATTA, serta beberapa tempat yang banyak mengalami perubahan yang akan kita lihat dalam beberapa foto..

PENINGGALAN SEJARAH :

1. WISMA RANGGAM

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Di wisma ini terdapat kamar Presiden RI pertama, wisma ini merupakan tempat bersejarah bagi Bangsa Indonesia, karena disini sering dijadikan tempat pertemuan untuk menyusun rencana strategis selama pengasingan Ir. Soekarno di Pulau Bangka.


2. TUGU LOKOMOTIF

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

3. TUGU SOEKARNO

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket
tugu ini seperti tugu selamat datang di kota mentok.




Buy Reviews



[+/-] ULASAN SELENGKAPNYA...

KECAMATAN JEBUS

Bagian dari bangka barat yang memiliki sejarah sendiri

Kecamatan jebus terdiri dari 17 Kelurahan / Desa ;1. JEBUS, 2. SEMULUT, 3. SUNGAI BULUH, 4. LIMBUNG, 5. RUKAM, 6. PUPUT, 7. KELABAT, 8. AIR GANTANG, 9. SEKAR BIRU, 10. KAPIT, 11. BAKIT, 12.KETAP, 13. TELAK,14. RANGGI, 15. TUMBAK PETER, 16. CUPAT,17. TELUK LIMAU

Buy Reviews

[+/-] ULASAN SELENGKAPNYA...

KECAMATAN KELAPA

Siapa yang tidak hapal daerah ini, Selalu menjadi tempat persinggahan para traveller...

Kecamatan Kelapa Terdiri Dari 12 Kelurahan / Desa ;
1. KAYU ARANG, 2. MANCUNG, 3. TERENTANG, 4. TUIK, 5. TEBING, 6. AIR BULIN, 7. BERUAS, 8. SINAR SAN, 9. DENDANG, 10. PUSUK, 11. KACUNG, 12. TUGANG

Buy Reviews

[+/-] ULASAN SELENGKAPNYA...

KECAMATAN SIMPANG TERITIP

Salah satu Wilayah yang memiliki penduduk yang lumayan padat


Kecamatan Simpang Teritip Terdiri dari 11 Kelurahan / Desa ;
1. MAYANG, 2. PARADONG, 3. BERANG, 4. IBUL, 5. SIMPANG GONG, 6. PELANGGAS, 7. RAMBAT, 8. SIMPANG TIGA, 9. AIR NYATOH, 10. PANGEK, 11. KUNDI

Buy Reviews

[+/-] ULASAN SELENGKAPNYA...

KECAMATAN TEMPILANG

Ciri Khas daerah dari Kabupaten Bangka Barat


Terdiri dari 9 Kelurahan / Desa ;
1. TEMPILANG, 2.TANJUNG NIUR, 3. SANGKU, 4. AIR LINTANG, 5.PENYAMPAK, 6.SIMPANG YUL, 7.SINAR SURYA, 8.BUYAN KELUMBI, 9.BENTENG KOTA

salah satu ciri khas dari daerah ini adalah Tradisi Perang Ketupat di Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat

Perang Ketupat merupakan salah satu ritual upacara masyarakat Pantai Pasir Kuning, Tempilang, Bangka Barat. Upacara ini dimaksudkan untuk memberi makan makhluk halus yang dipercaya bertempat tinggal di daratan. Menurut para dukun, makhluk-makhluk halus itu bertabiat baik dan menjadi penjaga Desa Tempilang dari roh-roh jahat. Oleh karena itu, mereka harus diberi makan agar tetap bersikap baik terhadap warga desa.

Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan tradisi ini dimulai. Namun, berdasarkan cerita rakyat, tradisi ini sudah ada ketika Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Ada juga yang menyatakan, kegiatan ini telah dilaksanakan sejak zaman penjajahan Portugis. Yang jelas upacara ini terus digelar secara turun-temurun hingga kini.

Upacara ini memakan waktu selama dua hari. Hari pertama, upacara dimulai pada malam hari dengan menampilkan beberapa tarian tradisional mengiringi sesaji untuk makhluk halus yang diletakkan di atas penimbong atau rumah-rumahan dari kayu menangor. Para dukun kemudian memulai upacara. Hari kedua, upacara Perang Ketupat yang dimulai dengan terlebih dahulu menampilkan tari Serimbang. Dukun laut dan dukun darat bersanding membacakan mantra-mantra di depan ketupat yang berjumlah 40 buah. Setelah itu, ketupat disusun rapi di atas tikar pandan. Pemuda berjumlah 20 pun diatur berdiri berhadap-hadapan. Mereka saling berebut dan saling lempar ketupat. Setelah suasana kacau, salah seorang dukun meniup peluit tanda perang ketupat tahap pertama selesai. Setelah itu dilanjutkan perang ketupat tahap kedua dengan proses yang sama. Upacara Perang Ketupat itu kemudian diakhiri dengan upacara Nganyot Perae (upacara menghanyutkan perahu mainan dari kayu ke laut sebagai tanda mengantar para makhluk halus pulang agar tidak mengganggu masyarakat Tempilang.

Keistimewaan upacara ini tampak pada kemasan acara yang penuh dengan tarian tradisional (tari Campak, tari Serimpang, tari Kedidi, tari Seramo, dan tari Kamei) dan upacara tambahan seperti upacara Penimbongan, Ngancak, dan Nganyot Perae. Dalam upacara ini pengunjung seakan diajak masuk ke alam mistis ketika secara tiba-tiba empat dukun secara bergantian tidak sadar (trance). Dukun yang satu “disadarkan”, dukun satunya lagi tidak sadar hingga semua dukun mengalami trance.

Pelaksanaan Upacara Perang Ketupat ini dipusatkan di Pantai Pasir Kuning, Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Upacara ini dilaksanakan menjelang bulan puasa (Ramadhan).

Jarak dari ibukota Kabupaten Bangka Barat (Mentok) ke lokasi sekitar 36 km. Pengunjung disarankan menggunakan kendaraan pribadi karena kendaraan umum yang menuju desa dan lokasi upacara sangat jarang. Pengunjung juga harus berhati-hati karena banyak sekali jalan berlobang dengan debu-debu yang beterbangan di pinggir jalan jika cuaca panas. Oleh karena jalan yang kurang baik, akses ke lokasi membutuhkan waktu tempuh sekitar 25 menit.Pengunjung tidak ditarik biaya.

Di desa dan sekitar pantai ini, pengunjung juga bisa dengan mudah menemukan penginapan, restoran, dan rumah makan.


Buy Reviews

[+/-] ULASAN SELENGKAPNYA...

BlogCatalog

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP